
BBKSDA Riau Kehilangan Jejak Harimau Pemangsa Warga
Jumat 16 Maret 2018, 23:27 WIB

Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau kembali kehilangan jejak harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Bonita yang beberapa waktu lalu memangsa warga. Meski sebelumnya berhasil ditembak bius di areal perkebunan sawit Kabupaten Indragiri Hilir.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Jumat malam mengatakan tim terpaksa harus kehilangan Bonita setelah si kucing belang itu tersadar dari efek bius.
"Baru saja, Bonita bangun dan tidak terpantau lagi," kata Suharyono.
Ia menjelaskan kondisi perkebunan yang minim penerangan dan cenderung gelap gulita menyulitkan tim gabungan pencari dan penyelamat melacak Bonita. Namun, Haryono memastikan sebelum kehilangan jejak, Bonita berhasil ditembak bius dan sempat dalam kondisi pingsan.
Hanya saja, tim tidak serta merta langsung mendekati dan menangkap Bonita karena perlu memastikan kondisi benar-benar aman. Namun, ketika saat akan didekati, ternyata Bonita tersadar dan langsung menghilang.
"Tadi memang sempat pingsan. Suasanya ditengah kebun, gelap. Situasi terakhir memang tidak terpantau lagi," ujarnya.
Ditambah lagi, dia mengatakan bahwa saat ini kondisi tim dilapangan cukup kesulitan karena mobil yang mereka kendarai harus terjerembab dan masuk ke dalam kanal.
"Jadi sekarang tim kita menyatu disatu titik sembari menunggu bantuan cahaya serta alat berat untuk evakuasi kendaraan. Mohon doanya agar tim kami selamat di lokasi sekarang," ujarnya.
BBKSDA Riau sebelumnya mengkonfirmasi berhasil menembak bius harimau Bonita yang menyebabkan dua warga kabupaten Indragiri Hilir meninggal dunia. Lokasi pembiusan Bonita berada di areal perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir.
"Lokasi tepatnya di dekat box trap (perangkap harimau yang dipasang BKSDA) 3 dan 4, jalan poros tengah (perkebunan sawit) eboni," kata Haryono.
Sesuai rencana, jika kondisi kesehatan Bonita memungkinkan, harimau tersebut akan langsung direlokasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau di Sumatera Barat. "Yang jelas tidak dibawa ke Pekanbaru. Kami akan bawa ke Dharmasaraya Sumbar. Kenepa disana, karena peralatan dan tim lebih lengkap dan siap di sana," tuturnya.
Bonita, harimau sumatera betina yang diperkirakan berusia 4 tahun dalam dua bulan terakhir berkeliaran di areal pemukiman warga dan perkebunan sawit PT THIP.
Jumiati, menjadi korban pertama yang meninggal pada awal Januari 2018. Perempuan berusia 33 tahun tersebut diserang Bonita saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.
Terakhir, Yusri Efendi (34) meregang nyawa di desa yang sama, namun berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi tewasnya Jumiati. Sumber:antara.(kt10)
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Jumat malam mengatakan tim terpaksa harus kehilangan Bonita setelah si kucing belang itu tersadar dari efek bius.
"Baru saja, Bonita bangun dan tidak terpantau lagi," kata Suharyono.
Ia menjelaskan kondisi perkebunan yang minim penerangan dan cenderung gelap gulita menyulitkan tim gabungan pencari dan penyelamat melacak Bonita. Namun, Haryono memastikan sebelum kehilangan jejak, Bonita berhasil ditembak bius dan sempat dalam kondisi pingsan.
Hanya saja, tim tidak serta merta langsung mendekati dan menangkap Bonita karena perlu memastikan kondisi benar-benar aman. Namun, ketika saat akan didekati, ternyata Bonita tersadar dan langsung menghilang.
"Tadi memang sempat pingsan. Suasanya ditengah kebun, gelap. Situasi terakhir memang tidak terpantau lagi," ujarnya.
Ditambah lagi, dia mengatakan bahwa saat ini kondisi tim dilapangan cukup kesulitan karena mobil yang mereka kendarai harus terjerembab dan masuk ke dalam kanal.
"Jadi sekarang tim kita menyatu disatu titik sembari menunggu bantuan cahaya serta alat berat untuk evakuasi kendaraan. Mohon doanya agar tim kami selamat di lokasi sekarang," ujarnya.
BBKSDA Riau sebelumnya mengkonfirmasi berhasil menembak bius harimau Bonita yang menyebabkan dua warga kabupaten Indragiri Hilir meninggal dunia. Lokasi pembiusan Bonita berada di areal perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir.
"Lokasi tepatnya di dekat box trap (perangkap harimau yang dipasang BKSDA) 3 dan 4, jalan poros tengah (perkebunan sawit) eboni," kata Haryono.
Sesuai rencana, jika kondisi kesehatan Bonita memungkinkan, harimau tersebut akan langsung direlokasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau di Sumatera Barat. "Yang jelas tidak dibawa ke Pekanbaru. Kami akan bawa ke Dharmasaraya Sumbar. Kenepa disana, karena peralatan dan tim lebih lengkap dan siap di sana," tuturnya.
Bonita, harimau sumatera betina yang diperkirakan berusia 4 tahun dalam dua bulan terakhir berkeliaran di areal pemukiman warga dan perkebunan sawit PT THIP.
Jumiati, menjadi korban pertama yang meninggal pada awal Januari 2018. Perempuan berusia 33 tahun tersebut diserang Bonita saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.
Terakhir, Yusri Efendi (34) meregang nyawa di desa yang sama, namun berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi tewasnya Jumiati. Sumber:antara.(kt10)
Editor | : | kt11 |
Kategori | : | Pro Riau |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi.katariau@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait

Senin 21 Desember 2020

Senin 21 Desember 2020

Diikuti 200 Peserta, Dalam Seminar FPK, Danrem 031 Wirabima Serukan Jaga Persatuan di Tengah Kebhine
Rabu 09 Desember 2020

Senin 07 Desember 2020

Selasa 01 Desember 2020

Selasa 01 Desember 2020

Selasa 01 Desember 2020

Sabtu 28 November 2020

Selasa 13 Oktober 2020

Selasa 13 Oktober 2020
Berita Pilihan
Selasa 01 Desember 2020
Dibuka Gubernur, Kapolda Jadi Pembicara Seminar FPK Riau
Sabtu 28 November 2020
Kapolda Riau Terima Penghargaan Dari Menteri LHK RI
Selasa 13 Oktober 2020
Ini Cara LPPMS Lahirkan Bibit Potensial di Bbidang Kecantikan
Jumat 09 Oktober 2020
Tidak Ada Titik Temu Buruh dan Pengusaha Industri, Nasib Buruh Terus Terpinggirkan
Jumat 09 Oktober 2020
Donasi Noah Untuk Crew Band Indonesia
Jumat 09 Oktober 2020
Ratu Meta Kenalkan Goyang Hanpon
Jumat 09 Oktober 2020
Provinsi Sulawesi Utara Perlu Waspada Dengan Potensi Megathrust
Jumat 09 Oktober 2020
Apresiasi Doni Monardo Pada Upaya Pengendalian COVID-19 di Sulawe
Selasa 06 Oktober 2020
Pemain Sinetron Cinta Tapi Benci Gelar Meet And Greet Dengan Fans di Surabaya
Sabtu 03 Oktober 2020
Pop Academi Indosiar Siapkan Talent Industri Musik Tanah Air
Internasional

Senin 03 Agustus 2020, 05:54 WIB
Wanti-wanti WHO soal Durasi Panjang Pandemi Corona
Rabu 10 Juli 2019
Anggota Parlemen Malaysia Diduga Perkosa PRT Indonesia
Kamis 20 Juni 2019
Produk Mustika Ratu Tembus Pasar Canada dan USA
Jumat 10 Mei 2019
Media Rusia Ungkap Transkrip Komunikasi Sukhoi yang Terbakar
Serba-serbi

Rabu 13 Mei 2020, 23:31 WIB
RM Kuali Hijau Kembali Bagikan Takjil Nasi Kotak Vegetarian
Rabu 19 Juni 2019
TVRI Raih WTP dari BPK
Jumat 31 Mei 2019
Sambut Idul Fitri 1440 H, Ustadz Solmed Ciptakan Lagu Kembali Fitri Lewat The Sultan Gambus
Sabtu 25 Mei 2019
Laziz Izi Optimalkan Pengelolaan Zakat Selama Ramadhan 1440 H
Religi

Minggu 02 Agustus 2020, 14:07 WIB
Gubri dan Wako Hadiri Pemotongan 9 Ekor Kurban di PWI Riau Pagi Ini
Minggu 02 Agustus 2020
Gubri dan Wako Hadiri Pemotongan 9 Ekor Kurban di PWI Riau Pagi Ini
Minggu 21 April 2019
Allah Menurunkan Rahmat Bagi Penjaga Silahturahmi
Rabu 07 Maret 2018
Peran Jalur Sutra Dalam Penyebaran Islam
Terpopuler
01
Selasa 27 Februari 2018, 18:34 WIB
Malam Resepsi HPN 2018, Plt Gubri Minta Wartawan Ingatkan Pemprov Riau 02
Kamis 01 Februari 2018, 13:36 WIB
Sejumlah Wilayah Berkabut Tipis, 17 Hotspot Terpantau di Riau 03
Kamis 22 Februari 2018, 16:39 WIB
Lukman Edy Laporkan 3 Pesaingnya ke Bawaslu 04
Selasa 27 Februari 2018, 12:49 WIB
Kebakaran Ratusan Hektare Lahan di Meranti Sudah Dikendalikan 05
Jumat 16 Maret 2018, 23:27 WIB
BBKSDA Riau Kehilangan Jejak Harimau Pemangsa Warga 
Foto


Metro

Selasa 01 Desember 2020, 21:01 WIB
Dibuka Gubernur, Kapolda Jadi Pembicara Seminar FPK Riau
Selasa 01 Desember 2020
Dibuka Gubernur, Kapolda Jadi Pembicara Seminar FPK Riau
Sabtu 10 Oktober 2020
FKPMR Apresiasi Kapolda Riau Cepat Tanggap Terhadap Pernyataan Sikap Forum Terkait Demo
Sabtu 22 Agustus 2020
Webinar Mahasiswa KKN UMRI, Syafri Kupas Budidaya Tanaman Hias