
Peran Jalur Sutra Dalam Penyebaran Islam
Rabu 07 Maret 2018, 14:09 WIB

Jalur Sutra memiliki peran penting dalam penyebaran Agama Islam. Tidak hanya di Asia, Islam tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Berawal dari berdirinya Dinasti Umayyah pada 661 di Damaskus, bangsa Arab mulai memperluas pengaruh Islam hingga ke Pakistan di sebelah timur dan Andalusia (Spanyol) di sebelah barat. Kemudian, sejak 750, dinasti-dinasti Islam yang didirikan oleh bangsa Arab dan non-Arab semakin memperkuat pengaruh Islam di Asia Tengah, Afrika Utara, dan Asia Kecil.
"Lewat Jalur Sutra, Islam menyebar hingga ke bagian paling timur wilayah Kekaisaran Tang di Cekungan Tarim, dan selanjutnya menyeberang ke sungai Indus di anak benua India," ungkap sejarawan dari Universitas Hawaii AS, John D Szostak, dalam karyanya The Spread of Islam Along the Silk Route.
Menurutnya, Islamisasi di Asia lewat Jalur Sutra sebenarnya sudah dimulai sejak awal abad kedelapan. Mulanya penduduk yang mendiami daerah-daerah yang dilalui jalur tersebut masih menganggap Islam sebagai "agama Arab". Namun, persepsi itu perlahan-lahan mulai berubah seiring menyatunya Islam dengan kebudayaan masyarakat setempat.
Pada pertengahan abad kedelapan, kaum Muslimin praktis menguasai bagian barat Jalur Sutra. Perdagangan pun menjadi faktor utama kedua dalam penyebaran Islam, setelah penaklukan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Muslim.
Selama abad pertengahan, para pedagang Muslim pergi merantau hingga ke ibu kota Dinasti Tang, Chang-an, dan kota-kota lainnya di wilayah Kekaisaran Cina. Sebagian dari mereka ada yang kembali ke kampung halamannya masing-masing begitu kegiatan perdagangan mereka selesai. Namun, tidak sedikit pula dari kaum Muslimin yang memilih menetap di wilayah yang telah disediakan Pemerintah Cina untuk mereka.
Szostak mengungkapkan, Kaisar Tang memberikan tanah yang luas di pinggiran barat Cina untuk tentara Muslim sebagai imbalan atas bantuan mereka dalam menumpas Pemberontakan An Shi pada 757. "Tidak hanya itu, 50 tahun berikutnya Dinasti Tang juga mengizinkan kaum Muslimin untuk menetap Yunnan (wilayah selatan Cina)," ujarnya.
Pada masa-masa selanjutnya, banyak pria Muslim yang menikahi perempuan Tionghoa dan melahirkan generasi Islam baru di Cina. Peristiwa ini menjadi sejarah awal pembentukan komunitas Muslim asli Tionghoa atau yang sekarang dikenal dengan sebutan suku Hui. Sumber:republika.(kt10)
Berawal dari berdirinya Dinasti Umayyah pada 661 di Damaskus, bangsa Arab mulai memperluas pengaruh Islam hingga ke Pakistan di sebelah timur dan Andalusia (Spanyol) di sebelah barat. Kemudian, sejak 750, dinasti-dinasti Islam yang didirikan oleh bangsa Arab dan non-Arab semakin memperkuat pengaruh Islam di Asia Tengah, Afrika Utara, dan Asia Kecil.
"Lewat Jalur Sutra, Islam menyebar hingga ke bagian paling timur wilayah Kekaisaran Tang di Cekungan Tarim, dan selanjutnya menyeberang ke sungai Indus di anak benua India," ungkap sejarawan dari Universitas Hawaii AS, John D Szostak, dalam karyanya The Spread of Islam Along the Silk Route.
Menurutnya, Islamisasi di Asia lewat Jalur Sutra sebenarnya sudah dimulai sejak awal abad kedelapan. Mulanya penduduk yang mendiami daerah-daerah yang dilalui jalur tersebut masih menganggap Islam sebagai "agama Arab". Namun, persepsi itu perlahan-lahan mulai berubah seiring menyatunya Islam dengan kebudayaan masyarakat setempat.
Pada pertengahan abad kedelapan, kaum Muslimin praktis menguasai bagian barat Jalur Sutra. Perdagangan pun menjadi faktor utama kedua dalam penyebaran Islam, setelah penaklukan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Muslim.
Selama abad pertengahan, para pedagang Muslim pergi merantau hingga ke ibu kota Dinasti Tang, Chang-an, dan kota-kota lainnya di wilayah Kekaisaran Cina. Sebagian dari mereka ada yang kembali ke kampung halamannya masing-masing begitu kegiatan perdagangan mereka selesai. Namun, tidak sedikit pula dari kaum Muslimin yang memilih menetap di wilayah yang telah disediakan Pemerintah Cina untuk mereka.
Szostak mengungkapkan, Kaisar Tang memberikan tanah yang luas di pinggiran barat Cina untuk tentara Muslim sebagai imbalan atas bantuan mereka dalam menumpas Pemberontakan An Shi pada 757. "Tidak hanya itu, 50 tahun berikutnya Dinasti Tang juga mengizinkan kaum Muslimin untuk menetap Yunnan (wilayah selatan Cina)," ujarnya.
Pada masa-masa selanjutnya, banyak pria Muslim yang menikahi perempuan Tionghoa dan melahirkan generasi Islam baru di Cina. Peristiwa ini menjadi sejarah awal pembentukan komunitas Muslim asli Tionghoa atau yang sekarang dikenal dengan sebutan suku Hui. Sumber:republika.(kt10)
Editor | : | kt10 |
Kategori | : | Religi |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi.katariau@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait

Senin 01 Maret 2021

Kamis 25 Februari 2021

Kamis 25 Februari 2021

Senin 15 Februari 2021

Senin 15 Februari 2021

Senin 15 Februari 2021

Selasa 02 Februari 2021

Selasa 26 Januari 2021

Senin 21 Desember 2020

Senin 21 Desember 2020
Berita Pilihan
Selasa 01 Desember 2020
Dibuka Gubernur, Kapolda Jadi Pembicara Seminar FPK Riau
Sabtu 28 November 2020
Kapolda Riau Terima Penghargaan Dari Menteri LHK RI
Selasa 13 Oktober 2020
Ini Cara LPPMS Lahirkan Bibit Potensial di Bbidang Kecantikan
Jumat 09 Oktober 2020
Tidak Ada Titik Temu Buruh dan Pengusaha Industri, Nasib Buruh Terus Terpinggirkan
Jumat 09 Oktober 2020
Donasi Noah Untuk Crew Band Indonesia
Jumat 09 Oktober 2020
Ratu Meta Kenalkan Goyang Hanpon
Jumat 09 Oktober 2020
Provinsi Sulawesi Utara Perlu Waspada Dengan Potensi Megathrust
Jumat 09 Oktober 2020
Apresiasi Doni Monardo Pada Upaya Pengendalian COVID-19 di Sulawe
Selasa 06 Oktober 2020
Pemain Sinetron Cinta Tapi Benci Gelar Meet And Greet Dengan Fans di Surabaya
Sabtu 03 Oktober 2020
Pop Academi Indosiar Siapkan Talent Industri Musik Tanah Air
Internasional

Senin 03 Agustus 2020, 05:54 WIB
Wanti-wanti WHO soal Durasi Panjang Pandemi Corona
Rabu 10 Juli 2019
Anggota Parlemen Malaysia Diduga Perkosa PRT Indonesia
Kamis 20 Juni 2019
Produk Mustika Ratu Tembus Pasar Canada dan USA
Jumat 10 Mei 2019
Media Rusia Ungkap Transkrip Komunikasi Sukhoi yang Terbakar
Serba-serbi

Rabu 13 Mei 2020, 23:31 WIB
RM Kuali Hijau Kembali Bagikan Takjil Nasi Kotak Vegetarian
Rabu 19 Juni 2019
TVRI Raih WTP dari BPK
Jumat 31 Mei 2019
Sambut Idul Fitri 1440 H, Ustadz Solmed Ciptakan Lagu Kembali Fitri Lewat The Sultan Gambus
Sabtu 25 Mei 2019
Laziz Izi Optimalkan Pengelolaan Zakat Selama Ramadhan 1440 H
Religi

Minggu 02 Agustus 2020, 14:07 WIB
Gubri dan Wako Hadiri Pemotongan 9 Ekor Kurban di PWI Riau Pagi Ini
Minggu 02 Agustus 2020
Gubri dan Wako Hadiri Pemotongan 9 Ekor Kurban di PWI Riau Pagi Ini
Minggu 21 April 2019
Allah Menurunkan Rahmat Bagi Penjaga Silahturahmi
Rabu 07 Maret 2018
Peran Jalur Sutra Dalam Penyebaran Islam
Terpopuler
01
Selasa 27 Februari 2018, 18:34 WIB
Malam Resepsi HPN 2018, Plt Gubri Minta Wartawan Ingatkan Pemprov Riau 02
Kamis 01 Februari 2018, 13:36 WIB
Sejumlah Wilayah Berkabut Tipis, 17 Hotspot Terpantau di Riau 03
Kamis 22 Februari 2018, 16:39 WIB
Lukman Edy Laporkan 3 Pesaingnya ke Bawaslu 04
Selasa 27 Februari 2018, 12:49 WIB
Kebakaran Ratusan Hektare Lahan di Meranti Sudah Dikendalikan 05
Jumat 16 Maret 2018, 23:27 WIB
BBKSDA Riau Kehilangan Jejak Harimau Pemangsa Warga 
Foto


Metro

Selasa 26 Januari 2021, 17:06 WIB
Panitia dan Peserta Seleksi Polisi Tandatangani Pakta Integritas Dihadapan Kapolda Riau
Selasa 26 Januari 2021
Panitia dan Peserta Seleksi Polisi Tandatangani Pakta Integritas Dihadapan Kapolda Riau
Selasa 01 Desember 2020
Dibuka Gubernur, Kapolda Jadi Pembicara Seminar FPK Riau
Sabtu 28 November 2020
Sosialisasikan Pilkada Damai, FPK Riau Kunker ke Kesbangpol Kabupaten Rokanhulu